Tabi’ Dakwah Najd untuk Al-Mustaqbal.net
Anggota Navy SEAL yang membunuh Syaikh Osamah bin Laden akhirnya buka suara, saat diwawancarai majalah Esquire,
Senin (11/2/13). Dia menceritakan dan mengakui bahwa pada malam itu dia
telah menembak Syaikh Osamah tiga kali. Anggota Navy SEAL yang
dirahasiakan identitasnya oleh majalah Esquire, mengungkapkan
perannya dalam serangan berani pada Mei 2011 untuk kali pertama, serta
kekhawatiran yang dia rasakan terkait keamanan keluarganya paska
serangan tersebut dari aksi balas dendam Mujahidin global yang siap
mengeksekusinya dan mengancam keselamatannya setiap saat.
Anggota pasukan komando itu juga
mengungkapkan selain kecemasannya terkait keamanan keluarganya ada
kecemasan lain yang sedang menghantuinya yaitu terkait masalah keuangan
yang dialaminya sekarang. Sebagai warga sipil yang menganggur dia
terancam masalah finansial karena dia meninggalkan Angkatan Laut setelah
16 tahun bertugas, dia tidak memenuhi syarat untuk mendapat pensiun.
Dana pensiun hanya diberikan kepada mereka yang bertugas di Angkatan
Laut setidaknya 20 tahun. “Dia telah memberikan begitu banyak hal untuk
negaranya, dan sekarang dia ditinggalkan dalam debu,” kata istrinya.
Dia menceritakan saat pasukan komando
Navy SEAL tiba dalam kegelapan malam di kompleks Abbottabad. Tepat di
lantai tiga di salah satu bangunan di kompleks Abbottabad Syaikh Osamah
sedang bersembunyi. Saat digerebek Syaikh Osamah tampak bingung dan di
dekat tangan Syaikh Osamah ada senjata senapan otomatis AK-47 yang dapat
diraihnya.
“The Shooter (si penembak)”
tersebut melanjutkan: “Dia punya senjata dalam jangkauan. Dia merupakan
sebuah ancaman. Saya harus melakukan tembakan di kepala sehingga dia
tidak punya kesempatan untuk meledakkan dirinya,” kata “The Shooter (si penembak)”. “Dalam sekejap, saya menembaknya, dua kali di dahi. Bap! Bap! Pada tembakan kedua, dia roboh. Dia ambruk ke lantai di depan tempat tidurnya dan saya menembaknya lagi. Bap! di tempat yang sama,” katanya.
Salah satu pelaku yang terlibat dalam serangan itu, Matt Bissonnette, menerbitkan sebuah buku berjudul No Easy Day,
tahun lalu. Buku itu memicu kemarahan para pejabat Pentagon. Mereka
menuduh Bissonnette melanggar janji untuk tidak mengungkapkan informasi
rahasia. Artikel Esquire menegaskan sejumlah laporan sebelumnya, termasuk satu laporan dalam No Easy Day,
yang menggambarkan saat Syaikh Osama terluka parah dan ambruk di
lantai, dan anggota SEAL lainnya menembaknya berulang di dada dan kaki.
Biadab mereka, semoga Allah hancurkan mereka dengan tangan-tangan kita.
Sekarang “The Shooter (si penembak), telah disia-siakan Kafir Harbiy Amerika” mereka digambarkan jurnalis Esquire sebagai pahlawan anonim tanpa pensiun, asuransi kesehatan, atau keamanan tambahan untuk keluarganya. “The Man Who Killed Osama bin Laden… is Screwed”. Kata jurnalis Esquire. Sungguh kasihan mereka, mereka tidak tahu mereka berperang di jalan siapa dan untuk apa?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar